Puisi: Sabda_AL "SI GADIS TELAGA"

 "Aku akan pergi dulu. Tutuplah rapat-rapat pintu itu dan kunci dari dalam. Jangan sampai salah satu seseorang menyelinap masuk dan membawa barang ku yang berharga."

Si perempuan tercenung mendengarnya dan bertanya-tanya, "mengapa yang ia hiraukan hanya barang miliknya, mengapa bukan aku yang dia takuti hilang?"

Si perempuan tidak paham yang dimaksud dari si lelakinya itu adalah dia. Namun keduanya cukup tenang dengan saling memendam pertanyaan.

Si lelaki berucap, "Engkau adalah pemilik sebagaimana aku memilikinya."

#

Kepada sang Pemilik Masa.

Seorang gadis, sebelum senja tenggelam di ufuk telaga.

Menggiring air mata yang menetas jatuh diantara lembut pipinya.

Bibirnya bergetar, serupa ilalang dikoyak anila.


Pandangannya hampa.

Pikirnya aksa di titik sujud puji do'a.

Ia melepas kata di antara tubuh kaku dan bayangan yang sirna.

"Aku adalah Sukma, yang karam di rampas kesendirian menyekam."


Aku menghampirinya dan berkata lirih, "Bangunlah engkau, aku bukan Tuhan yang dapat engkau minta segala hal."

Namun aku dapat memberinya, beberapa jiwa untuk engkau jaga.

Senja telah dipeluk malam, surausurau mengangkat nama Tuhan.

Sekecap kata berbisik, "Bawalah ia dan jagalah hatinya, sebagaimana yang engkau minta."


D'Jbr, Juli 2021. 

Komentar

Postingan Populer