Puisi: Sabda_AL "Aku & Rindu"

Pada sepatah rindu yang tak dibahasakan. Dan dibawah kaki langit yang malam. Rasa itu kabur, memecah diri seraya melebur pada cahaya rembulan. Sebidang pohon yang tegak itu, melambaikan ranting jemarinya. Ataukah ia sedang menari, menyatu pada desir angin pesisir? 

Gelombang laut terasa lebih lentur dari biasanya. Gemuruhnya tenang namun ia menyelami kesunyian yang hilang. Adakah rindu yang dapat aku sapa tibanya? 

Tidak ada kehilangan malam ini, hanya saja rindu menjadi tanaman yang semakin diabaikan. Bagaimana setangkai mawar merebahkan kecantikan jika tiada cahaya yang menyapa di pagi harinya? Dan mata air yang mengaliri tanah-tanah kering itu? Bukankah demikian rindu menyerupai yang hidup?

Kesunyian semakin larut dan mengekang. Alam mulai tertidur pulas. Dan aku masih saja menantikan hari esok. Hendak aku sapa fajar dari kejauhan, kemudian bercengkerama bersama mimpi-mimpi sang rindu disiang hari. Tidurlah engkau. Lepas aku dari akal-akal yang utuh. Namun pendam aku dalam-dalam pada sepotong hatimu itu. 

Ketika tiba pada cahaya shidiq menyapa dari ufuk timur. Hendak aku bawa dirimu menuju arah kiblat. Disana dan waktu yang bersamaan aku bakal pinta benamkan rindu-rindu. Kemudian mengejawantah pada kebersamaan yang abadi. Aku dan rindu.

#D'Jbr_030622-2324

Komentar

Postingan Populer